Rabu, 20 Oktober 2021

Perkara Jodoh

 




Pertemuan 6 (20 Oktober 2021)

Pentingnya seleksi jodoh dari segi keimanan

Menikah dengan tinjauan sisi kesolihannya maka niscaya kamu akan terjauh dari kegagalan kehidupan rumah tangga. Umumnya manusia ingin memiliki jodoh dengan 4 kriteria ini secara utuh. Kalaupun ditemukan sesuai kriteria ini itulah rizqi. Siapa saja yang dikehendaki oleh Allah swt. Tetapi kata “fiddiiin”. Bisa jadi tidak mudah menemukan kriteria ini dengan sempurna. Kelemahannya kalua tidak menemukan 4 kriteria ini akan menunda-nunda. Sunnahnya adalah tidak melakukan penundaan terhadap pernikahan. Kalua tidak menemukan kesempurnaan dari 4 kriteria ini maka menangkan sisi agama. Maka mengapa Rasulullah mengatakan utamakan segi agama?. “niscaya kamu akan terhindar dari kegagalan hidup”. Keunggulan agama dari diri manusia adalah bersifat keunggulan yang sifatnya tarbawiyah. Diri manusia ini terbukti punya kecintaan kepada Allah yang tinggi, kesabaran dalam ibadah. Punya semangat mujahadah dalam kebaikan-kebaikan. Siapa yang punya 3 hal ini disebut dengan “dzaatu ddiin”. Ini karunia Allah yang terbesar. “wa kaana fadlullahi ‘adziima”. Yang dimaksud fadl adalah keunggulan keimanan. Keunggulan keimanan pada hakikatnya peluangnya ada pada setiap manusia. Asal manusia itu mana saja, mau menuruti maunya Allah, “faidzaa farghta fanshab”. Ini yang harus dimenangkan. Kalua diunggulkan “maaliha”. Keunggulan harta tidak mungkin menjadi milik semua manusia.

Tidak berhak seorang wanita bangga dengan kelebihan yang sifatnya taqdirinya seperti kecantikan dan harta. Yang tidak punya juga jangan sampai minder, marah sama Allah kalua misal punya wajah yang kurang, harta kurang. Karena masalah 3 hal tadi. Allah berikan beda-beda. Maka kita tidak boleh kalah dzaatdiin ini. Banyak peluang untuk bisa memperolehnya. “wa hadynaakun najdayn”. Asal kita mau berdoa berusaha agar menjadi wanita solihah. Kalua tidka ingin, tidak ada doa dan usaha maka tidak akan ditolong oleh Allah swt untuk menjadi solih/ah.

Pemahaman tentang keadilan Allah dibalik pemberian Allah yang sifatnya taqdiri dan karunia Allah. Bahwa dalam hdup ini tidak terlepas dari faqdu wal atou. Manusia tidak harus menyesali taqdirnya. Lalu mengalami faqdu. Tapi yakinlah keadilan Allah. Ketika manusia tidka diberi 1 hal, maka Allah berikan nikmat yang lainnya. Itu kaidha umum. Misal si fulan diberi kecantikan, tapi tidak dikasih kecerdasan. Itulah kehidupan ada yang diberikan dan tidak diberikan oleh Allah. Jangan menyedihkan atas pemberian Allah terlebih menyesali hal2 yang tidak diberikan Allah pada kita. Hanyalah kehidupan akhirat yang perlu disesali. Ketika hidup didunia maka syukuri yang diberikan atas faqdunya. Tiada yang sempurna dalam hidup, siapa pun. Ikrimah, hasad/keturunan dari abu jahal. Namun beliau sangat unggul dalam keimanan.

Jamal bisa ada dalam keimanan, intelektual, khuluqi, ibadah. Kenapa disebut jamal? Karena tidak mustahil ketika ada ornag menggagumi kecantikan wanita karena parasnya, maka banyak pula lelaki yang tergiur akan kecantikan ilmu, akhlak yang mengalahkan parasnya cantik fisik. Itu terjadi di zaman sahabat juga. Kisah Abu Darda. Istrinya memang tidak berparas cantik, namun ibadahnya menawan. Ketika rasa cinta dibangun dengan dasar kecintaan pada ALLAH akan menghasilkan cinta sesungguhnya. Kalua hanya dasar fisik, bisa jadi hanya berumur beberapa tahun saja.

Apa yang dimiliki maka disyukuri, apa yang tidak dimiliki, maka dikhusnudzoni.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

motivasi beralquran (fitrah nabawiyah dalam menghafal quran)

Kenapa Haafidz Quran itu sangat diistimewakan oleh Rasulullah saw? Karena mereka lah yang dekat dengan Allah swt, bagaimana lisan mereka sen...