Rasa Takut pada Allah
Apa yang disabdakan oleh
Rasul SAW “di padang mahsyar nanti manusia akan dipayungi oleh Allah. Yakni ada
7 amal/golongan”. 7 amal itu difaktori karena karena takut pada Allah.
1.
Imam
yang adil. Imam yang
senantiasa berbuat baik kepada rakyatnya. Siap susah demi kebahagiaan
rakyatnya. Takut menyakiti rakyatnya sekecil apapun. Jangankan pada rakyatnya,
bahkan pada kedelai rakyatnya pun takut menyakiti. Begitulah Umar bin Khottob. Beliau
takut dengan Allah atas pertanggung jawaban kelak di yaumil mashsyar. Menghilangkan
peluang takut pada mahluk demi takut pada Allah swt. Rasa takut pada
Allah akan dengan cepat mengahasilkan ampunan dan pahala yang besar.
Ayat-ayat yang menunjukan rasa takut pada Allah, akan diberikan
catatan “ghaibi”. Kata ini menunjukkan adanya peluang besar. Pejabat yang solih
tidak terlepas dari semangat takut bilghaib. Para ulama menafsirkan dengan 2
tafsiran.
a. Ghaibà meskipun Allah belum pernah dilihat
hanya diyakini, ancaman dan janji belum pernah dilihat, tetapi karena yakin,
maka itulah yang menghasilkan khosyah dalam diri manusia
b. Ghaibà peluang berbuat jahat seluas-luasnya. Apakah
saat sendiri atau karena kesempatan. Peluang ini untuk bermaksiyat lalu diubah
jadi ketaatan, maka akan diapresiasi pahala yang besar dari Allah. Tidak mungkin
dilakukan oleh manusia kecuali dengan rasa takut pada Allah swt.
2.
Manusia
yang masih muda, tetapi masa mudanya digunakan untuk taat pada Allah. Saat muda berpeluang untuk berbuat
maksiyat. Justeru masa muda dihabiskan untuk taat pada Allah swt. Anak muda
yang qiyam 1 juz, tilawah 10 juz, dll. Tidak mungkin dilakukan kecuali takut
pada Allah
3.
Laki-laki
yang merindukan masjid.
Kenapa masjid dirindukan?. Umumnya manusia tidak tertarik. Orang yang terpaut
hatinya dengan masjid justeru melakukan amal yang tahjir/ tadzkir/ ribath. Berangkat
ke masjid jauh sebelum tiba solatnya, semata-mata karena takut pada Allah swt. Kalua
saja manusia tau fadilah tahjir, maka manusia akan ke masjid meskipun dengan
merangkak
4.
Dua
manusia bersahabat akrab.
Berakrab dalam amal solih. Amal ini menjadi special karena Allah
5.
Laki-laki
yang punya peluang berzina.
Zina-nya aman, gratis, berkelas, bahkan dengan zin aitu dapat uang, tetapi
karena takut pada Allah. Ia tinggalkan perbuatan zina tersebut.
6.
Laki-laki
yang berinfak dalam kerahasiaan
sampai tangan kiri tidak tau apa yang diinfakkan. Amal-amal yang hanya
diketahui oleh dirinya dan Allah. Kalua bukan karena takut pada allah, buat apa
berinfak kalo tidka ada yang tau, jauh dari pencitraan, dll. Sampai ornag
mengatakan “tidak pernah infak”. Infak harus ada sesi rahasia dan
terang-terangan.
7.
Seseorang
yang meneteskan air mata karena takut pada Allah swt
Ketujuh amal
ini karena rasa takut yang positif. Memberikan dampak dalam kehidupan manusia.
Fungsi alquran
sebagai tundziruà
menghasilkan takut pada Allah. Ketika mendengar ayat-ayat Allah, maka yang
terfikir adalah maskud dari kandungan ayatnya, bukan hanya komentar tentang
bacaan orangnya. Contoh: saya belum mampu melaksanakan ayat itu, dll.
Rasa takut dikaitkan dengan kata ghaib.
Kata ghaib bergabung dengan syahadahà manusia siap meyakini apapun yang ghaib. Tentang hisab,
sirath, dll. Meskipun tidak pernah melihat, tetapi dengan aqidah, maka sangat yaqin. Lalu bagaimana
dengan ayat yang tidak ada kata ghaib?, maka betapapun ada ayat yang non ghoib,
maka ayat goibnya sudah terimplisit dalam ayat itu. Takut pada Allah dengan ghaob
itu penting. Takut pada allah dengan pemahammnya sendiri. Takut pada allah
terlihat dalam kegiatannya. Takut pada allah harus dengan praktik. Dalam alquran,
ayat tentang takut ada yang kata ghaib dan tidak. Semakin banyak amal semakin
takut pada allah. Rasa takut dengan dua istilah. Musyfiqun dan wajilah. Dlm qs
al-mu’minun. Orang2 seperti itu punya amal dengan kesegeraan.
Rasa takut pada Allah dikaitkan dengan
kata Rahman
Ketika takut pada Allah, maka sifat
Allah adalah Rahman. Nabi Ibrahim ketika dakwah pada ayahnya supaya takut pada
Allah dengan azabnya dnegan kata Rahman. Ketika manusia mau takut pada Allah,
maka dirinya akan banyak menikmati rahmatNya Allah. Takut pada Allah justru akan emndapatkan rahmat
allah yang banyak. Allah sangat menyayangi hambanya yang sangat takut. Inilah yang harus difahami ketika
tadabur qs arrahman. Kata Jannah dalam surat itu orang yang takut akan mendapatkan
dua Jannah. Adapun yang punya amal lain atau tdk punya rasa takut (amalnya
dibawah rasa takut) juga akan punya dua jannah. Hanya dibedakan dengan
fasilitas. Jannatan karena khofaà tanamannya itu memiliki keragaman yang
sangat banyak, tidak hanya sekedar rindang, ada buah, bunga, merambat, dll. Sedangkan
kata “mudhammatan” yang digambarkan adalah kondisi syurga dengan pepohonan yang
rindang, tetapi tidak seperti afnan. Itulah pembeda untuk orang-orang yang
memiliki rasa takut. Fasilitas airnya pun berbeda. Kalua yang punya rasa takut,
punya dua mata air yang baru keluar dari sumbernya. Sedangkan yang satunya air
mancur saja. Kondisi buahnya berbagai macam.
Agar memiliki makna memotivasi. Jangan sampai
tidak takut pada Allah padahal Allah sangt luas rahmatnya. Iming-iming allah
maha Rahman, harusnya membuat manusia untuk punya rasa takut pada allah.
Rasa takut dengan istilah isyfaq
Isyfaq rasa takut yang tidak terlihat. Tapi
bisa menghasilkan rasa takut pada Allah.
Rasa takut dengan wajilah
Rasa takut dengan spontan. Cukup dengan
disebutkan saja sudah punya rasa takut. Banyaknya amal solih dilakukan maka
manusia akan lbh mudah takut pada Allah.
Macam-macam istilah takut: khuf,
khosyah, isyafaq, wajilah, irhab, dll. Rasa takut ini harus tersebar dalam
kehidupan manusia dengan berbagai macam sector. Yang di politik, takut pada
allah, yang berjuang di dunia dakwah takut pada allah, dan sekotr semuanya,
Akan menjadi afat ketika khosyah tidak
ada dalam diri. Pelaku bisnis tidak ada khosyah, pelaku akademik tidak ada khosyah,
maka kehidupan akan rusak. Teruslah evaluasi diri agar kita memili rasa takut
pada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar