Sabtu, 19 Juni 2021

Menjadi Muslim Produktif dan Berilmu

 

Menjadi Muslim Produktif dan Berilmu

Dr Haifa Younis

Lahir dan besar di irak, karena beberapa hal pindah ke London. Sebagian besar keluarga di US, lalu pindah ke US dan menjadi dokter di sana. Kemudian beliau melanjutkan ke Arab Saudi untuk belajar Syariah dan melanjutkan hafalan Alqurannya. Kemudian 2017 kembali ke US dan mendorong dakwah di US.

Menjadi Muslim yang Produktif

Muslim itu ada kaitannya dengan rukun islam yang 5 dan hadist di bawah ini:

Hadist di bawah ini tentang bagaimana hubungan kita dengan manusia. Bagaimana manusia itu merasa aman dan nyaman dengan lisan dan tangan.

الْـمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْـمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

“Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. al-Bukhari no. 6484 dan Muslim no. 161)

Sedangkan kaitan dengan hablum minallah terdapat dalam QS. An Nisa: 125. Apakah kita tulus tunduk hanya kepada Allah?.

Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya)”. (QS. Annisa: 125).

Produktif adalah sesuatu yang dihasilkan. Produktif muslim adalah seorang muslim yang menghasilkan suatu karya/ produk.

Pertanyaannya, "apa yang kita berikan kepada sekitar sebagai muslim? untuk kebaikan dunia dan akhirat?"

Apa yang membuat kita berbeda dengan non-muslim dalam sudut pandang umat muslim produktif?. Produktif muslim adalah ketika manusia itu seperti yang Allah inginkan. Allah ingin muslim itu menjadi hambaNya. Dulu ketika Allah menciptakan manusia, “ya Allah kenapa engkau menciptakan manusia yang manusia itu berbuat kerusakan?”. Maka produktif muslim adalah orang atau manusia yang Allah harapkan sebagai khalifah.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS: AL Baqarah : 30).

Khalifah berperan untuk menjadi pembawa pesan kebaikan, keharmonisa, dll. Lalu bagaimana dengan peran kita?. Kita sebagai perempuan, apa peran kita di bumi?. Wanita apapun perannya, semuanya bisa menjadi produktif?.

Produktif itu tidak tergantung dari posisi kita saat ini. Semua bisa menjadi produktif dengan caranya sendiri. Yang saat ini berposisi menjadi seorang ibu rumah tangga, sangat mungkin untuk jadi produktif. Terlebih bagi mereka yang memilih menjadi seorang pelajar, dokter, dll.

Lalu Bagaimana caranya? Kita semua sama, kita semua punya 24 jam. Tapi bagaimana kita memanfaatkan waktu kita?. Hal pertama yang harus kita perhatikan dalam melakukan sesuatu adalah NIAT. Apa tujuan / alasan kita melakukan suatu pekerjaan?

ِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَِى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Sesungguhnya setiap amal tergantung niatnya, dan setiap orang tergantung apa yang diamalkannya. Dan barang siapa yang berhijrah karena Allah dan Rasulnya maka ia berhijrah karena Allah dan Rasulnya” (Hadist Bukhari and Muslim).

NIAT. Sebelum melakukan semua pekerjaan. Coba evaluasi, Mengapa aku melakukan hal ini? untuk siapa? selalu dan selalu minta tolong Allah untuk ditunjukkan untuk mendapatkan niat yang benar. Dengan niat ini akan menghasilkan keberkahan dalam hidup.

Hal kedua, maka lakukan dengan prioritas.

Melakukan pengukuran diri, mana yang lebih penting dan lebih bernilai.

Hal ketiga, tidak membandingkan diri dengan orang lain.

Jangan bandingkan produk diri kita dengan orang lain. Bandingkan dengan nilai produktivitasnya saja. Misal seseorang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, maka produknya adalah bagaimana menghasilkan anak-anak yang solih, dll. Jangan bandingkan dengan ibu yang berkarir, yang mungkin produknya akan berbeda dengan kita.

Lakukan pekerjaan / produk yang membuat Allah ridho sesuai peran kita masing-masing.

Bagaimana kita menghabiskan waktu dengan efisien?

Produktif itu bagaimana waktu 5 menit bisa menyelesaikan suatu pekerjaan dibandingkan harus berlama-lama sampai 20 menit. Itu buang2 waktu.

Meminta kepada Allah agar waktu kita penuh keberkahan.


jazakunnallah khoiran kepada penerjemah mb Liana dan mb Norita. 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

motivasi beralquran (fitrah nabawiyah dalam menghafal quran)

Kenapa Haafidz Quran itu sangat diistimewakan oleh Rasulullah saw? Karena mereka lah yang dekat dengan Allah swt, bagaimana lisan mereka sen...