Menjadi Muslim Produktif dan Berilmu
Dr Haifa Younis
Lahir dan besar di irak,
karena beberapa hal pindah ke London. Sebagian besar keluarga di US, lalu pindah
ke US dan menjadi dokter di sana. Kemudian beliau melanjutkan ke Arab Saudi untuk
belajar Syariah dan melanjutkan hafalan Alqurannya. Kemudian 2017 kembali ke US
dan mendorong dakwah di US.
Menjadi Muslim yang Produktif
Muslim itu ada kaitannya dengan rukun
islam yang 5 dan hadist di bawah ini:
Hadist di bawah ini tentang bagaimana
hubungan kita dengan manusia. Bagaimana manusia itu merasa aman dan nyaman
dengan lisan dan tangan.
الْـمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْـمُسْلِمُوْنَ
مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang muslim adalah orang yang kaum
muslimin selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. al-Bukhari no. 6484
dan Muslim no. 161)
Sedangkan kaitan dengan hablum minallah
terdapat dalam QS. An Nisa: 125. Apakah kita tulus tunduk hanya kepada Allah?.
“Dan siapakah yang lebih baik
agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang
dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah
telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya)”. (QS. Annisa: 125).
Produktif adalah sesuatu
yang dihasilkan. Produktif muslim adalah seorang muslim yang menghasilkan
suatu karya/ produk.
Pertanyaannya, "apa yang kita berikan
kepada sekitar sebagai muslim? untuk kebaikan dunia dan akhirat?"
Apa yang membuat kita berbeda dengan non-muslim
dalam sudut pandang umat muslim produktif?. Produktif muslim adalah ketika
manusia itu seperti yang Allah inginkan. Allah ingin muslim itu menjadi hambaNya.
Dulu ketika Allah menciptakan manusia, “ya Allah kenapa engkau menciptakan
manusia yang manusia itu berbuat kerusakan?”. Maka produktif muslim adalah
orang atau manusia yang Allah harapkan sebagai khalifah.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي
جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا
وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي
أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui". (QS: AL Baqarah : 30).
Khalifah berperan untuk
menjadi pembawa pesan kebaikan, keharmonisa, dll. Lalu bagaimana dengan peran
kita?. Kita sebagai perempuan, apa peran kita di bumi?. Wanita apapun perannya,
semuanya bisa menjadi produktif?.
Produktif itu tidak
tergantung dari posisi kita saat ini. Semua bisa menjadi produktif dengan
caranya sendiri. Yang saat ini berposisi menjadi seorang ibu rumah tangga,
sangat mungkin untuk jadi produktif. Terlebih bagi mereka yang memilih menjadi
seorang pelajar, dokter, dll.
Lalu Bagaimana caranya? Kita
semua sama, kita semua punya 24 jam. Tapi bagaimana kita memanfaatkan waktu
kita?. Hal pertama yang harus kita perhatikan dalam melakukan sesuatu adalah
NIAT. Apa tujuan / alasan kita melakukan suatu pekerjaan?
ِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ،
وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَِى اللهِ وَرَسُوْلِهِ
فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا،
أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
“Sesungguhnya setiap amal tergantung
niatnya, dan setiap orang tergantung apa yang diamalkannya. Dan barang siapa
yang berhijrah karena Allah dan Rasulnya maka ia berhijrah karena Allah dan
Rasulnya” (Hadist Bukhari and Muslim).
NIAT. Sebelum melakukan semua pekerjaan. Coba evaluasi, Mengapa
aku melakukan hal ini? untuk siapa? selalu dan selalu minta tolong Allah untuk
ditunjukkan untuk mendapatkan niat yang benar. Dengan niat ini akan
menghasilkan keberkahan dalam hidup.
Hal kedua, maka lakukan dengan
prioritas.
Melakukan pengukuran diri, mana yang
lebih penting dan lebih bernilai.
Hal ketiga, tidak membandingkan diri
dengan orang lain.
Jangan bandingkan produk diri kita
dengan orang lain. Bandingkan dengan nilai produktivitasnya saja. Misal seseorang
memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, maka produknya adalah bagaimana
menghasilkan anak-anak yang solih, dll. Jangan bandingkan dengan ibu yang
berkarir, yang mungkin produknya akan berbeda dengan kita.
Lakukan pekerjaan / produk yang membuat
Allah ridho sesuai peran kita masing-masing.
Bagaimana kita menghabiskan waktu
dengan efisien?
Produktif itu bagaimana waktu 5 menit
bisa menyelesaikan suatu pekerjaan dibandingkan harus berlama-lama sampai 20
menit. Itu buang2 waktu.
Meminta kepada Allah agar waktu kita
penuh keberkahan.
jazakunnallah khoiran kepada penerjemah mb Liana dan mb Norita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar