Minggu, 13 Juni 2021

takut yang dibenarkan

 

Takut yang Tercela

Allah menjujung orang yang punya dua rasa takut yaitu rasa takut pada Allah dan rasa takut pada hari kiamat. Rasa takut pada Allah muncul karena mengenal Allah yang mendalam. Sedangkan rasa takut di hari akhir, karena khawatir akan kondisinya kelak.

Rasa takut ada yang disebut isyfaq. Dalam quran surat al-maarij, dan al-mu’minun (57). “Walladziina rabbahum yusfiquun. Yu’tunna aataahum”. Itulah khouf yang rasa takutnya jenis isyfaq yaitu positif. Rasa takutnya diarahkan pada Allah ataupun takut pada adzab Allah. Sama halnya dengan quran surat anbiya ayat 49. Di mana letak khosyah pada kata isyfaq?. Ilustrasinya seperti ini  Sebuah informasi misalnya “jangan ke Bandung, di sana banyak pencuri, dll. Maka yang menerima informasi langsung takut dan tidak berani ke Bandung. Padahal belum dibuktikan, tetapi karena pemberi infrormasinya orang terpercaya, maka tidak perlu dibuktikan. Nah seperti itulah sifat  musyfiq bagi orang beriman kepada Allah swt. Orang beriman itu percaya pada Allah, maka apapun informasi dari Allah tentang hari akhir, dan lainnya maka manusia langsung percaya, tidak perlu dibuktikan lagi karena Allah yang langsung memberikan informasinya.

Rasa takut yang sering kita alami juga adalah rasa takut basyariyah (manusia). Contohnya adalah takut akan gelapnya malam. ini adalah hal yang wajar, namun akan menjadi negative, jika karena takutnya kepada gelap akan mengurangi amalnya dalam melakukan amal solih. Seperti halnya malam pukul 03.00 lalu kebiasaannya adalah tahajjud, namun karena lampu padam, lalu dia takut dan akhirnya tidak tahajjud. Maka berusahalah untuk melawan rasa takutnya. Maka cara mengatasinya adalah perbanyak membaca tasbih.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

motivasi beralquran (fitrah nabawiyah dalam menghafal quran)

Kenapa Haafidz Quran itu sangat diistimewakan oleh Rasulullah saw? Karena mereka lah yang dekat dengan Allah swt, bagaimana lisan mereka sen...