Kajian kitab afaatu ‘ala taariq
Kedzaliman
Berikut adalah kategori yang disebut dengan
orang dzolim
Apabila menjerumuskan orang lain yang tidak
bersalah yang akhirnya orang yang tidak bersalah dihukum.
2. Meninggalkan komunitas kebaikan. Apabila mengumpul
komunitas baik x, tetapi karena merasa tidak cocok, lalu mengabaikan. Maka ini
bisa disebut dengan perbuatan dzolim. Menyatukan diri dengan komunitas yang
baik adalah salah satu cara agar manusia menjadi baik. hingga Allah mudahkan
masuk ke syurga. Masuk syurga itu tidak sendiri, tetapi berama-ramai (zumaara/
rombongan). Penting hidup ini harus berkumpul dengan orang beriman. Adapun kekurangan
dari setiap individu, tidak masalah, jangan kecewa.
3. Orang yang menghalangi masuk ke masjid. QS.
Albaqarah 113
4. Orang yang menyembunyikan ilmu. “wa man
adzlamu min-maniftara ‘alallhi kadzibaa”. Sebisa mungkin harus punya sarana
menyampaikan ilmu. Walaupun sekecil mungkin. Usahakan sampaikan ilmu meskipun
hanya segelintir orang, 1 orang pun. Rasulullah mengatakan “mengajarkan orang
mendapatkan hidayah, maka mendapat pahala besar, onta merah”. Orang yang
katamaa syahdatan adalah orang yang dzolim.
5. Orang yang makan sesuatu yang haram (dzat dan
proses/ cara)
6. Dzolimnya suami kepada istri. Ini lebih besar
dzolimnya. Wanita itu lemah, maka dibalik lemah lembutnya/ keterbatasan, Allah
ingatkan bahwa itu bukan untuk diskaiti, tapi potensi diri wanita itu keluar,
yaitu mendidika dna merawat anak-anaknya. Maka berat pekerjaanya jika sudah
merawat dan mendidik, tetapi malah harus di dzolimi. Jiwanya tidak akan Bahagia.
Maka dzolim kepada wanita/ istri menjadi lebih besar dosanya. “walaa tumsikuhunna
diraran walaa taftaduu”.
7. Orang yang tidak sengaja membunuh. Tetap tersebut
kedzoliman. Nabi musa as setelah membunuh, musa mengatakan “rabbi ini dzalamtu
nafsi.. “. Kalua baca surat al-araf ayat 149, bahwa kaum nabi musa setelah berbuat
salah yang diminta adalah rahmat dulu baru ampunan. Rahasianya adalah bentuk
dzulumnya. Ketika bentuk pelanggarannya lebih besar, maka manusia seharusnya
minta rahmat dlu baru ampunan. Karena apa yang dialami bani israil adalah
kemusrikan. Menjadikan perhiasan anak sapi sebagai berhala. “wa man adzlamu min
maniftara alallahi kadziba”. Orang yang tidak mau diingatkan untuk melaksanakan
alquran disebut dzulum.
Tidak memuliakan/ mengenal Allah swt
dengan sebaik-baiknya. Tidak taat
pada Allah dianggap hal biasa saja. Ketika tidak ada ma’rifatullah maka
hidupnya tidak ada yang dikhawatirkan. Rasulullah selalu berdoa “ya Allah berilah
diriku ini untuk senantiasa takut kepada mu. “allahummaqsimlanaa min
khsasyatika”. Ini sekelas rasul selalu meminta doa dengan ini apalagi dengan
kita. Ini harus menajdi pelajaran buat kita.
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ
بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ ،
وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ
،
وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا
مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا ،
وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا
مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا ،
وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا ، وَانْصُرْنَا
عَلَى مَنْ عَادَانَا ،
وَلَا تَجْعَلْ
مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا ،
وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا
مَبْلَغَ عِلْمِنَا ،
وَلَا تُسَلِّطْ
عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا
Artinya...
“ Ya Allah, berikanlah kami bagian dari sifat
takut kepadaMu yang dapat menghalangi kami dari perbuatan-perbuatan dosa
kepadaMu, dari ketaatan kepadaMu yang
akan menyampaikan kami ke surgaMu, dari
keyakinan yang akan meringakan musibah-musibah dunia pada kami. Tolonglah kami
menghadapi mereka yang memusuhi kami. Janganlah Engkau jadikan musibah kami
berkenaan dengan agama kami. Janganlah
Engkau jadikan dunia sebagai keinginan terbesar kami, dan puncak pengetahuan
kami. Dan janganlah Engkau jadikan
penguasa kepada kami orang yang tidak mengasihi kami”
(HR At Tirmidzi dan Nasa'i)
Solusi dari kedzaliman adalah “tarbiyah
Alquran, dekat dengan Alquran”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar