DAY-4
TAKBIRATUL IHRAM
Jazakumullah khoiran katsiran kepada ustadz Oemar Mita, Ustadz Felix dan tim syameela. semoga Allah berikan kesehatan, keselamatan dan keberkahan sampai akhir kehidupan. atas ilmu yang telah menjadi penerang bagi kami.
Konstatinopel dan kaitannya dengan solat
Ingatlah bisyarah nabi Muhammad ﷺ, bahwa :
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya
adalah sebaik-baik pemimpin ... ...dan pasukan yang berada di bawah komandonya
adalah sebaik-baik pasukan.” (HR Ahmad )
Maka saat itu, Murad II mendidik anaknya (M.Al-Fatih) dengan pendidikan yang luar biasa, beliau di ajari kisah-kisah perjuangan para sahabat, hingga saat beliau baligh hingga meninggal tercatat bahwa M.Al-Fatih tidak pernah meninggalkan shalat Rawatib & Tahajud. Dan pasukannya adalah pasukan yang penuh dengan tahajud pada waktu malamnya. Karena mereka tahu, penaklukan konstantinopel itu harus ditempuh dengan cara dekat dengan Allah SWT.
Saat pertahanan konstantinopel begitu kuat, M.Al-Fatih bertemu dengan gurunya, beliau menyarankan untuk bersabar dan terus shalat kepada Allah SWT. Sebelum dilakukan penyerangan, beliau dan pasukannya berpuasa dan shalat berjamaah, Kemudian M.Al-Fatih memberikan khutbah untuk menjauhi kemaksiatan.
Setelah Konstantinopel ditaklukan, beliau sujud di depan
Agya Shopia sembari menaburkan tanah kepada kepalanya. Apa rahasia utama yang
dilakukan M.Al-Fatih dalam penaklukannya? Dengan sabar & Shalat.
“Sejatinya Air itu turun dari dataran tinggi kepada yang
rendah, begitupula dengan hidayah, Allah hanya akan mendatangkannya kepada
orang-orang yang merendahkan dirinya dengan sujud kepada Allah SWT”
Kualitas kemenangan ada kaitannya dengan solat yang didirikan. Kemenangan yang dilakukan diawali dengan sabar dan solat.
Setiap orang besar, lahir dari solat yang mereka perhatikan. Itulah sosok M. Alfatih. Begitu juga dengan sosok ulama hadist. Pahlawan besar hadist itu adalah Imam Bukhori. Beliau saat solat, sampai ada tawon pun tak terasa menggigit beliau saat solat. Ada 17 tawon yang meninggapi tubuhnya. Pahlawan islam yang diberikan hafalan luar biasa. Konstatinopel ditaklukan dan hadist terjaga karena kualitasnya solat yang terjaga. Solat tidak hanya rutinitas dna ibadah,, ia adalah upaya kemenangan.
Berdiri. Ia adalah termasuk syarat sah solat. Kalua sengaja tidak melakukan, maka solatnya tidak sah kecuali udzur syar’i. seluruh ulama sepakat bahwa berdiri adalah sarat sah solat.
حَـٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَـٰنِتِينَ
Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. [Surat Al-Baqarah (2) ayat 238]
Hadist : “Shalatlah dengan berdiri, jika tidak mampu maka duduk, jika tidak mampu maka sambil berbaring” (HR. Bukhari)
Sebuah evaluasi dan perenungan. Kenapa kita
harus mengahyati solat dalam berdiri?.
1.
Berdiri dalam
solat,
2. Berdiri ketika
dalam padang mahsyar
Siapapun sungguh2 berdiri dalam kehidupan
dunia (solat), maka akan menjadi orang yang diperistirahatkan pada saat di
padang mahsyar.
Setiap manusia yang beriman ketika mereka tau
betapa besarnya ketegangan yang didapatkan di padang mahsyar, maka sesungguhnya
ia adalah orang yang seantiasa berdiri di hadapan Allah dengan khusyuk. Namun jika ia tidak benar dalam berdiri dalam shalatnya,
maka ia akan tersiksa dalam berdiri lama di padang mahsyar, karena ia menolak
untuk berdiri dihadapan Allah SWT saat di dunia.
Banyak berdiri d hadapan Allah, maka
sesungguhnya ia akan diperistirahatkan di padang mahsyar nanti.
Rasulullah saw bersabda, “sesungguhnya jika
seeorang berdiri, sesungguhnya ia sedang berhadapan langsung dan bermunajat
kepada Allah”.
Itulah hikmah berdiri dalam solat. Berdirilah
serapi mungkin. Ketika solat sendiri, maka hadapkan tubuh menghadap kiblat,
seluruh anggota tubuhnya. Menghadap kakbah adalah kemuliaan. Maka ketika kita
meludah saat solat, harus menoleh ke kiri, jangan sampai menghadap kiblat.
Ketika meninggal dunia, maka kita dihadapkan ke kakbah.
Ketika Sudha berdiri, tidak banyak melakukan
Gerakan yang akhirnya mengalihkan pada khusyuk.
MENGANGKAT TANGAN
Ketika mengangkat tangan, ada dua hal:
BERTAKBIR: biasanya diiringi dengan
mengangkat tangan. Dimana posisi tangan tidak terlalu lebar& tidak terlalu
rapat atau sejajar dengan ujung daun telinga .
Hikmahnya apa?
- Bagian dari sunnah Nabi Muhammad SAW. (HR.
Nasai: 1034). Imam syafi’i: ini bagian
dari sunnah. Sebagaimana Nabi SAW melakukan. Buukankah kita ingin menjadi umat
Nabi SAW?.
- Mengagungkan Allah
- Tauhid (menurut Imam Nawawi). Mengangkat tangan juga menunjukan pengagungan hanya diberikan kepada Allah dan ini menjadi salah satu ciri kita beraqidah. Siapa saja yang merendahkan diri dihadapan Allah, maka akan Allah jadikan makhluk hormat kepadamu, Namun, .. ..Siapa saja yang merendahkan diri dihadapan makhluk, maka Allah akan hinakan dia didepan semua makhluk lainnya”
- Kepasrahan (imam nawawi), Jika mereka mengangkat tangan itu menyimbolkan kepasrahan hamba kepada Allah.
- Mewakili suara imam yang tidak terdengar dari kejauhan (Imam Bukhori)
- Mengucapkan
takbir sebelum Gerakan tangan
- Mengucapkan takbir bersamaan dengan Gerakan
tangan
- Menggerakan tangan lalu mengucapkan takbir.
Kita mengulang 94 kali takbir, dalam solat 5
waktu kita. Menunjukkn bahwa posisi kita di hdapan Allah tidak ada apa-apanya.
Apapun yang kita dapatkan di dunia, hanya bisa rendah di hadapan Allah.
TAKBIRATUL IHRAM/Imam Ahmad berkata
“Sesungguhnya tidak ada doa yang sunnah, dan tidak ada syariat untuk berdoa
sebelum kita melakukan takbiratul ihram”
Namun, jika ada yang melakukan pembacaan doa
sebelum takbiratul ihram dimulai maka : 1. Jangan dijadikan sebagai rutinitas/
2.Karena hadistnya lemah maka jangan di jadikan acuan/ 3. 3.Dilakukan sesuai
dengan kondisi
Takbir: berasal dari kata kabbara-yukabbiru
TAKBIR = Mengucapkan Allahu Akbar. / “Kuncinya shalat adalah bersuci (berwudhhu), yang mengharamkannya pada takbir dan yang menghalalkannya adalah salam” (HR.Abu Daud)
Setelah mengucapkan takbir
- Semua aktivitas selain solat tidak boleh dihadirkan
- Tidak boleh mengulang (penyakit was-was)
- Dalam kondisi
berdiri (solat wajib)
- Tidak boleh
dilafadzkan dalam hati. Pengucapannya untuk menguatkan.
Kesalahan Pengucapakan Takbiratul Ihram
- Aaallaa..hu (dibaca Panjang). artinya menjadi apakah Allah Maha Besar?/
- Akbaa…r (dibaca panjang), artinya menjadi beduk Aaa..kbar (dibaca panjang) artinya menjadi apakah Allah Maha Besar?
- Aaa..kbar (dibaca panjang) artinya menjadi apakah Allah Maha Besar?
BERSEDEKAP
Bersifat anjuran. Ada empat pendapat terkait
sedekap solat
- Di bawah dada di atas pusar
- Di bawah pusar (imam abu hanifah, sufyan
at-sauri, dll)
- Boleh diatas pusar atau di bawahnya
- Sedekap di atas dada (atas perut)
Tata Cara
- Tangan kanan diletakan di atas tangan kiri
tanpa di genggam
- Telapak tangan menggenggam tangan kiri
Hikmah
“Hikmah bersedekap ketika shalat agar lebih mudah untuk khusyu’
karena sedekap menghalangi orang untuk main-main” (Imam An Nawawi)
Hikmah bersedekap itu adalah bentuk ketundukan
dihadapan Dzat yang Maha Perkasa” (Imam Ahmad)
IFTITAH
Iftitah itu pembuka, hukumnya sunnah dan merupakan anjuran, karena
itu doa iftitah itu adalah doa kita kepada Allah untuk memohon kebaikan yang
ada dalam shalat kita.
IFTITAH sifatnya sunnah dan
dianjurkan. Doa iftitah kembali kepada diri kita sendiri.
- IKHTILAFU TANAWWU’ : Variatif, pendapat yang
bermacam-macam, tetapi semuanya memiliki makna yang sama
- KHTILAF TADHADH : Kontradiksi, Salah satu dari dua pendapat adalah haq dan yang 1 lagi bathil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar