Jumat, 28 Januari 2022

Belajar Parenting dari Alquran (Keluarga Imran)

Keluarga Imran 

kajian ustadz Budi Ashari, LC

Bismillah ini sedikit rangkuman dari hasil kajian dari YT yang diisi ustadz Budi. semoga Allah merahmati dna menjaga beliau berserta keturunannya. 

Kisah keluarga Imran. salah satu kisah manusia yang Allah abadikan dalam Alquran, kalamullah, Wahyu Allah yang sangat bisa dijadikan sumber hikmah untuk kita semua sebagai calon pendidik anak-anak kita kelak. Ternyata kita semua berpotensi menjadi orangtua yang hebat. Ibu Maryam yang ditinggal wafat suaminya, berada dalam kondisi hamil. Maka berikut adalah peran ibu Maryam mulai dari hamil sampai pada pengasuhan sehingga Maryam menjadi sosok wanita mulia yang sejajar dengan Khadijah, Fatimah, Asiyah binti Muzahim bahkan Maryam disebut oleh Allah sebagai wanita yang paling taat (wa kaanat minal qoonitin). 

Peran ibu Maryam saat hamil singkatnya adalah beliau menazarkan anaknya kepada Allah agar menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat di Baitul Maqdis. 


إِذْ قَالَتِ ٱمْرَأَتُ عِمْرَٰنَ رَبِّ إِنِّى نَذَرْتُ لَكَ مَا فِى بَطْنِى مُحَرَّرًۭا فَتَقَبَّلْ مِنِّىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". [Surat Ali-Imran (3) ayat 35]


Peran Ibu Maryam saat melahirkan. Menerima ketentuan Allah terkait jenis kelamin yang Allah berikan. Lalu Ibu Maryam memberikannya nama Maryam. Artinya adalah wanita hamba Allah. Lalu ibu Maryam memintakan perlindungan untuknya dan keturunannya dari syetan yang terkutuk. 

·     فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّى وَضَعْتُهَآ أُنثَىٰ وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلْأُنثَىٰ ۖ وَإِنِّى سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّىٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ ٱلشَّيْطَـٰنِ ٱلرَّجِيمِ

Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk". [Surat Ali-Imran (3) ayat 36]

Peran Ibu Maryam ketika pengasuhan

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍۢ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًۭا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا ٱلْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقًۭا ۖ قَالَ يَـٰمَرْيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَـٰذَا ۖ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ


Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. [Surat Ali-Imran (3) ayat 37]

Allah menerima Maryam lalu Allah tumbuhkan dengan pertumbuhan yang baik, diasuh oleh Zakaria AS (Ada hubungan kekerabatan dengan Maryam). Setiap kali Zakaria masuk ke mihrabnya Maryam, Zakaria menemukan buah-buahan yang tidak ada pada musimnya. Lalu Zakariya berdoa pada rabb-Nya agar mendapatkan keturunan yang baik.


هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةًۭ طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ

Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". [Surat Ali-Imran (3) ayat 38].

·              

        Pada QS. Ali-imran ayat 35-36 kalau diringkas bahwa orangtua Harus menjalankan tugas sebagai ortu dengan sebaik baiknya sesuai kemampuannya (doa, memberi nama yang baik, dll). mendidik anak adalah amal solih yang harus diterima Allah swt (ihlas dan sesuai ilmu). Ciri sebuah amal yang diterima adalah harus ihlas dan sesuai ilmunya. Kalua sudah dijalankan dengan baik, maka… masuk ke ayat 37 Allah akan menerima. Kalua sudah diterima amalan itu, maka sudah enak sekali. 

       Bagaimana supaya diterima Allah swt? Berilmu dan ikhlas dalam mendidik anak. Ketika sudah diterima, kita tidak bekerja sendiri untuk didik anak. Allah akan menumbuhkan anak-anak kita. Bayangkan kalua Allah yang mendidik anak-anak kita.

·        Kalua Sudha Allah yang mengatur, Allah akan menghadirkan atau menambal kekurangan kita. Pada Maryam, Allah hadirkan pengasuhnya langsung Nabi Zakariya AS. Kekurangan ibu Maryam adalah tidak ada sosok ayah. Kita sendiri banyak kekurangannya dari ilmu, dll. kalua sudah tidak ada yang kurang, berlubang dalam pengasuhan, tinggal hasil saja.

·         Hasilnya apa?. Pertama Allah akan berikan keajaiban pada anak kita. Maryam diberikan makanan yang tidak ada pada musimnya. Ajaib itu sama dengan akhir surat alfath. Ketika Nabi Muhammad saw mendiidk para sahabat mereka juga menjadi ajaib (yu’jibuka). Kalua didik anak, tidak hanya bagus tapi juga ajaib/istimewa. Kedua adalah pada ayat 38. Keajaiban pada pendidiknya (kita orang tua sendiri atau orang lain yang mendidik). Boleh berharap keajaiban bagi pendidiknya. 

Wallahu a'lam...

_menjadi duta kebaikan, duta ilmu_


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

motivasi beralquran (fitrah nabawiyah dalam menghafal quran)

Kenapa Haafidz Quran itu sangat diistimewakan oleh Rasulullah saw? Karena mereka lah yang dekat dengan Allah swt, bagaimana lisan mereka sen...