Sabtu, 11 Desember 2021

Halimah Sya'diyah

 

Halimatus sa’diyah

kajian kitab suwar sohabiyah (oleh ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc alhafidz)

Seorang wanit desa yang hidup terpencil, bersedia menjadi wanita yang menyusui Rasulullah saw. Beliau merasakan keberkahan saat menyusui Muhammad saw. Daerahnya bernama sa’diy deket thaif. Sa;diy merasa takut saat malaikat mendekati rasulullah saw. Kemudian dikembalikan pada ibunya dan dirawat oleh ibunya yang dibantu oleh budaknya ummu aiman.

Salah satu cabangnya adalah kembali pada firman Allah swt. “alam yajid ka ya tiiman fa awa. Masa kecil nabi Muhammad saw adalah yatim. Bagaimana anak yatim bisa tumbuh menjadi tokoh nomor 1 di dunia (hasil penelitian Maikel Heart). Dalam qs. Duha, disebutkan bahwa beliau anak yatim. Siapa gurunya, bagaimana mendidiknya padahal anak yatim. Allah sebutkan “fa awaaa”. Artinya adalah dididik, dibesarkan dengn istimewa oleh Allah swt.

Dibalik kisah halimah sadiyah. Mengharuskan kita memahami masa kecil rasulullah saw. Kondisinya sangat tidak kondusif. Allah yang bombing, merawat, membesarkan. Lalu bagaimana dengan anak-anak kita saat ini?.

Pentingnya mengandalkan dalam pendiidkan anak nomor 1 adalah Allah swt sebagaimana rasulullah saw langsung dibimbing oleh Allah swt melalui tangan yang dipilih oleh Allah swt yaitu seorang wanita bernama halimah sadiyah. Di sinilah muncul pertanyaan. Manakah Pendidikan anak yang terbaik pesantren atau di rumah? Yang penting adalah menghidupkan peran bahwa Allah adalah berperan penting dalam Pendidikan (nilai-nilai Rabbani) keluarga. Apabila diberi anak maka jadikanlah doa yang direkomendasikan dalam quran sebagai wiridnya. Terlebih wirid ini dikuatkan dengan amalan lain. Meskipun anak kita bukan nabi, bisa jadi anak kita menjadi “fa awaa”. Apabila kita senantiasa melibatkan Allah dalam proses pendiidkan anak kita. Kisah Nabi Yusuf as. Beliau juga mendapatkan “fa awa”. Itulah dahsyatnya “awaa”. Dalam proses mendidik anak-anak.

Putri halimah sa’diyah bernama syaima. Masuk islam setelah perang hunain (8 H). Beliau kakak persusuan dengan rasulullah saw. Saat masa kecil rasulullah saw menjadi teman bermain syaima. Syaima menjadi kakak rasulullah saw. Sewaktu kecil rasulullah sering dgendong syaima bahkan punggung syaima pernah terluka gara-gara di gigit rasulullah saw sewaktu kecil dna  lukanya sampe berbekas tidak hilang.

Saat perang hunain, semua umat muslim diwajibkan berperang bahkan hewan-hewan pun ikut berperang. Saat itu rasulullah menang berperang hingga adanya ghanimah yang melimpah bahkan mendapatkan budak-budak. Ternyata salah satu budak yang didapatkan adalah syaima. Saat itu syaima belum islam. Sahabat kaget karena syaima menyebutkan bahwa dirinya adalah rodoah (kakak susu). “ana ukhtuka ya Muhammad”. Rasulullah percaya ga percaya. Lalu syaima menunjukkan punggungnya yang luka waktu kecil yang pernah digigit rasulullah waktu kecil. Lalu rasulullah menyambut syaima. Betapa hormatnya rasulullah kepada kakak susuannya meskipun saat itu syaima belum islam. Islam mengajarkan agar tetap berakhlak meskipun belum muslim. Sebagai qiyadah terbiasa memaklumi kebijakan apa saja untuk syaima. Maka rasulullah saw sama sekali tidka menawan syaima. Sahaabt sebagai jundi yang taat pada pimpinannya sama sekali tidak menaruh perasaan kesel namun ridho pada pimpinannya yaitu rasulullah saw.

Rasulullah menawari syaima untuk bergabung dengan islam tetapi tidak langsung mengajak pada islam. Akhirnya syaima terkesan dengan rasulullah saw dan sahabat sehingga syaima masuk islam.

Daerah di sya’diy memang dikenal dengan daerah untuk menyusui bayi-bayi dari Makkah. Biasanya mereka mencari bayi-bayi di mekkah. Pada umumnya wakita-wanita sya’diy selalu mengincar keluarga kaya. Tujuannya agar gajinya besar. Sementara Halimah, saat itu tidak beruntung. Semua bayi-bayi dari kalangan orang kaya sudah diborong wanita lain. Halimah dengan suaminya bernama harist, terus mencari. Aminah ibunda pernah menyuisi Muhammad saw. Namun tidak lama. adat di arab memang seperti itu menitipkan anaknya untuk disusui oleh orang lain. Akhirnya halimah bertemu dengan Aminah yang memiliki bayi namun bukan dari kalangan orang kaya. Maka dibawalah Muhammad saw dengan terpaksa oleh halimah dan harist.

Ketika bayi itu sampai di rumah, harist melihat suatu hal yang luar biasa. Suasana desa kdang-kadang saat itu paceklik (kambing kurus2, dll) sehingga apa yang dimakan terbatas. Namun saat bayi itu ada, kondisi daerahnya berubah menjadi subur. Harist curiga dengan bayi (Muhammad saw). Menyebutkan harist bahwa bayi ini mendatangkan barokah. Dari situlah halimah semakin mencintai bayi ini betapapun tidka banyak upah dari keluarga bayi ini karena Abdullah ayah Muhammad saw sudah meninggal. Halimah terus bersemangat sampai dua tahun dan merasakan keberkahan yang luar biasa.

Ibrah yang luar biasa terkait dengan fadilah yang dijelaskan rasulullah saw. Jangan pernah ragu kalua kita merawat anak yatim bahwa allah akan berikan keberkahan dari allah swt. Jangan menggunakan akal untk mendidik anak yatim. Yakin aja mumpung ada peluang. Ada peran campur tangan Allah swt.

Halimah dan harist mengawal dan membina anak yatim yaitu Muhammad saw sewaktu bayik. Saat usia nabi Muhammad saw 3 tahun setelh peristiwa pembelahan dada rasulullah akhirnya dikembalikan kepada Aminah.

Tujuan pembinaan adat bangsa arab memberikan penyusuan di daerah sa’diy

1.    Kehidupan yang masih alami, mandiri di desa.

2.    Belajar tata krama, Bahasa. Bahasa orang kampung di sana halus-halus. Bagi bangsa arab, hdup di kampung langsung belajar Bahasa arab aseli dengan balagah. Kehidupan syaima yang masih remaja saja sudah melantunkan syair-syairnya sendiri.

 

Ummu aiman, pernah juga menyusui rasulullah saw. Begitu juga syaiban pernah menyusui Muhammad saw sebelum di bawa ke halimah. Maka setelah dari halimah, sejak usia 3 tahunan yang mendidik adalah ummu aiman.

Ummu aiman di mata rasulullah wanita yang istimewa sebelum ummu aiman menjadi nabi atau setelah menjadi nabi saw. Ummu aiman mengurusi jenazah ibunya dari awal hingga akhir.

Ummu aiman menikah dengan zaid bin harist (usia yang terpaut jauh). Kemudian melahirkan anak bernama usamah bin zaid. Begitu dicintai oleh rasulullah saw. Sehingga para sahabat pun mencintai keluarga ini.

Ummu aiman sangat intens berinteraksi dengan Alquran. Bagaimana islam memuliakan menusia. Ummu aiman dulu budak tapi ketika semuanya all out membela islam, dakwah, berjuang Bersama rasulullah justru mereka lah yang dicintai rasulullah saw.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

motivasi beralquran (fitrah nabawiyah dalam menghafal quran)

Kenapa Haafidz Quran itu sangat diistimewakan oleh Rasulullah saw? Karena mereka lah yang dekat dengan Allah swt, bagaimana lisan mereka sen...