Kajian ahad pagi bersama gurunda KH Abdul Aziz Abdur Rauf, lc Alhafidz
Belajar dari orang yang telah mendapat hidayah dari Allah swt
Senior kita, saabiqunal awaalun. Shofiyyah bin Abu Thalib
1. Allah ingin mentarbiyah rasulullah saw nilai2 menggantungkan segala permasalahan hanya kepada Allah swt dengan kondisi2 lapangan yang ada. Mungkin kisah rasulullah kita lihat tidak ada bahagianya. Namun cara pandangnya kita ubah dengan adanya tarbiyah yang Allah berikan sangat tinggi nilainya. Bernikmat Bersama Allah adalah lebih banyak, hasbunallah nikmal maula wa no’ma nasiir. Sumber kebahagiaan itu adalah Bersama Allah swt. Bukan keluarga, anak, dll. rasulullah begitu juga. Rasulullah pun anaknya lelaki yang di ambil oleh Allah swt. Anaknya, zaenab pun menikah dengan lelaki yang rabi bin abil ash (dinamikanya luar biasa dalam rumah tangga), ada ruqoyyah yang menikah dengan putranya abu lahab (sempat KDRT, Cerai, dll), padahal itu adalah Anak-anak Rasulullah saw. Bibi Rasulullah saw yang bernama Sofiyyah, tak berjarak jauh usianya. Sama seperti teman Rasulullah saw.
2. Zubair bin awwam, murid rasulullah saw yang istimewa. Masih keluarga dekat rasulullah saw. Tiap nabi itu pasti punya murid setia yang akan membela mati-matian. Maka hawariyy dari ummat ku adalah Zubair bin awwam yang beribukan sofiyyah (bibi rasulullah). Mendidik Zubair bin awaam, dengan pendekatan yang kasar. Sampai dikritik oleh saudara-saudaranya. Maka kita kembali pada rasulullah saw. Namun tetap sejarah mencatat dengan baik, maka sofiyyah menguggah sebuah syair. “siapa bilang saya mendidik dengan kasar? Justru saya mendidik anak karena mencintai anak-anakku, apalah ajdinya jika mendidik dengan penuh kemanjaan?. Mau jadi pejuang gagagh berani, maka terbiasa dengan Pendidikan yang keras. Dll… “.
3. Di dalam jiwa orang sabiqunal awwalun, semoga kita masih masuk di dalam sabiqunal awwalun ini… (saabiquunal awwalun waldziina tabaauhum). Ciri khas disebut sabiqunal awwalun adalah (1) cepat menerima kebenaran dari Allah swt. Sekali dua kali taujih langsung menerima. Ini ciri khasnya. Inilah badiya ra’yi (sedikit berfikir untuk menerima kebenaran). Kedua (2) memiliki kesiapan menerima kebenaran dalam kondisi minoritas. Tidak banyak orang yang tertarik kepada kebenaran. Ketiga (3): tetap meneirma dna meyakini kebenaran walaupun harus berisiko. Dipindahkan, diuris, disiksa, dll. Allah membuka peluang bagi kita untuk menjadi sabiqunal awwalun dengan istilah (walladziina attabauhum biihsaan). Senior dalam mengajak ummat agar mendukung umat islam di palestina, berAlquran, dll.
4. Ulama membagi menjadi 3 kategori:
a. Saabiq (pelopor)
b. Laahik (pendukung setia, betapa dibully seluruh dunia)
c. Maahiq (musuh/penghalang laahik)
5. Bibi Rasulullah saw (shofiiyah yang terkenal muntijah). Keislaman sofiyyah semakin meningkat saat ayat turun (wa andir asiiratakkal aqrabin). Maka rasulullah mengumpulkan keluarganya.
6. Katakunci bagi akwatdari sofiyyah. Alquran yang dipelajair mebntuk diirnya. Sabar dan yqin akan balasan dar Allah swt.
7. Tahun ke 5 H. Rasulullah saw dikekang oleh kaum muanfiqun, dll. dikenal dengan istilah ghazwah. Maka rasulullah melindungi para wanita seperti benteng. Sofiyyah dikenal mujahidah, ia mengawasi benteng dan benar ada mata2. Wanita yang berani mnghbabisi yahudi.
kk