day-12
Rukuk
Pendahuluan
Kekuatan Umat Islam dan Solat oleh Ustadz Farid A Oqbah hafizhohullah
Gerakan
untuk membangun kekuatan umat islam sejatinya datang dari masjid, maka
shalatlah yang menjadi pilar utama. Dan hal ini ditandai dengan 2 hal yaitu :
- Kepemimpinan seorang imam yang senantiasa membimbing makmum makmunnya
- Soff jamaah yang rapi. Kebersamaan, membersamai imam dari takbir sampai salam.
Untuk membangun sebuah peradaban islam,
Rasulullah ﷺ membangun masjid terlebih dahulu, lalu beliau shalat didalamnya,
kajian, kemudian sampai datangnya
datangnya 70 orang miskin yang belajar di masjid Nabawi inilah yang menjadi
cikal bakal dari pesantren. Ingatlah juga untuk membangun sebuah
kekuatan islam, Rasulullah ﷺ mempersaudarakan antara kaum muhajirin &
anshar dan menjadikan mereka saudara yang memiliki kuakuatan luar biasa.
Kisah Abdurahman bin Auf yang dipersaudarakan oleh Rabi’, Rabi’ adlh org paling
kaya, menawarkan kpd Abdurahman bin auf ini hal yang ia inginkan, namun abdurahman bin auf
memilih pasar sebagai langkah awal pergerakannya. INgat pula kisah utsman bin affan yang membebaskan
sumur sehingga air gratis untuk umat muslim
Dilanjutkan lagi kepada
perjanjian islam di Madinah, yg merupakan perjanjian pertama kali di dunia pada
masa itu, perjanjian itu berfungsi u/ melindungi Madinah dr ancaman luar. &
semua hal ini terjadi Ingatlah pula tatkala hidayah datang pd sumamah,
dmn beliau seorang tahanan perang, namun ia adalah tahanan yang diikat di
masjid, dan Rasulullah ﷺ setiap hari
bertanya. “Hai sumamah, bagaimana kabarmu hari
ini ?” setelah 3 hari sumamah di bebaskan ke negerinya, namun dalam diri
sumamah ada yang berbeda, dan ia langsung masuk islam. Sumamah mengusulkan untuk blockade ekonomi ke
makkah, namun Rasulullah ﷺ menolak, “kita
diperintahkan Allah untuk menyambung tali silaturahmi, bukan memutuskannya”.
Perkembangan Islam di Rusia, masjid di penuhi dengan pemuda yang produktif,
maka jika ingin membangun sebuah peradaban islam, kembalilah ke masjid. jaga
shalat berjamaah, majlis ilmu, dan jalinlah silaturahmi antar sesama muslim itu
akan memperkuat islam.
Ingatlah pula saat kita di wafatkan sesuai dengan kebiasaan kita, dan jika kita mencintai shalat, maka kita berharap semoga kita di wafatkan dalam kondisi yang terbaik yaitu ketika shalat. mar bin khattab itu wafat dalam sholatnya, karena umar memiliki kecintaan kepada shalat, Utsman bin affan wafat saat membaca qur’an, karena beliau memiliki kecintaan kepada Al-Qur’an.
I’TIDAL
Artinya adalah seimbang/harmonis. “berskaplah
pertengahan ketika sujud. Jangan salah satu di antara kalian…menempelkan
lengannya dilainatai seperti anjing yang membentangkan tangannya saat duduk’,
(HR. Bukkhari).
Para ulama fiqih mendeskripsikan bahwa itidal
itu adalah satu gerakan setelah rukuk dimana kita berdiri kembali setelah kita
rukuk.Itidal harus dilakukan sempurna & tidak dilakukan scr terburu-buru.
Posisi yang benar dalam itidal/Posisi bagian tubuh menghadap Ka’bah, Semua bagian tubuh tegak dan sempurna, Tidak menggerakan tangan diluar gerakan shalat
Rasulullah berkata ﷺ “Jika kamu dalam keadan shalat, setelah
rukuk, maka sempurnalah”. Dimana rukuk yang sempurna diiringi berdiri dengan
sempurna sampai lurus dan sempurna, inilah itidal yang benar
Posisi yang kurang benar dalam itidal/Kaki
yang serong kanan & kiri (Tidak menghadap kiblat), Kepala yang menunduk dan
tidak tegak, Menggerakan tangannya dalam itidal, Sibuk dengan aktifitas
lain dalam tubuhnya.
Fiqih I’tidal
- Dianjurkan mengangkat tangan ketika I’tidal
- Membaca tasmi’ sami’allhulimanhamidah. sebagian berpendapat hanya untuk imam, adapula yang berpendapat imam dan makmum yang membaca tasmi ini.
- Posisi tangan bersedekap atau dilepas bersedekpa (qabdh) ketika I’tidal atau tidak bersedekpa (irsal) ketika I’tidal boleh memilih qadh atau irsal.
- Disunnahkan memperlama I’tidal. (Rasulullah memperlama: berdiri, rukuk, sujud, I’tidal)
Rasulullah ﷺ
saat berdiri itu sama dengan waktu sujudnya ketika shalat. Rasululllah ﷺ bersabda “Dan dijadikan dalam shalat (Shalat
dijadikan penyenang dan penggembira hatiku)”. Qurrota Ayyun : sesuatu yang menyejukan, salah
satu keistimewaan unta adalah memiliki bulu matanya yang melindunginya dari
pasir.
Tafsir Doa I’tidal
“Sami’allahu liman hamidah “Allah mendengar setiap orang yang memujunya”.
Ini merupakan penegasan kepada Allah bahwa
apa yang kita lakukan dari takbir sampai rukuk yang penuh dengan tahmid,
tasbih, dll. Imam Nawawi mengatakan bahwa ketika kita sudah memuji, maka tanda
dari doa ini adalah Allah menerima doa kita.
Imam ibnu Qayyim mengatakan:
Makna sami’a
yang artinya mendengar dalam Bahasa Alquran dan hadist memiliki 4 makna
yaitu:
- Mendengar dalam arti menangkap suara
- Mendengar dalam arti mengerti dan memahami
- Mendengar dalam arti emndengar, menerima, dan mengikuti
- Mendengar dalam arti mengijabahi dan mengabulkan apa yang diminta.
- rabbana wa lakal hamdu
- rabba lakal hamdu”.
- allhumma rabban lakal hamdu”,
- allahumma rabbana wa lakal hamdu”.
Keutamaan Tahmdi
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah bersabda,
“jika imam mengucapkan sami’allhu liman
hamidah maka ucapakanlah allhumma rabbana lakal hamdu. Sesungguhnya siapa yang
ucapannya itu bertepatan dengan ucapan para malaikat, maka dosa-dosanya yang
telah lampau akan diampuni (HR Bukhori dan Muslim).
Doa Pertama
Rabbana wa lakal hamdu “wahai rabb kami,
hanya bagiMu segala puji:.
- Sesungguhnya mengetahui bahwasannya tidak ada yang paling berhak mendapatkan puja dna puji kecuali adalah Allah swt.
- sungguhnya mengetahui bahwasannya tidak ada yang paling berhak mendapatkan puja dna puji kecuali adalah Allah swt.
- Rabb kami, hanya milikMulah segala pujian seluas langit dan bumi adalah Allah Maha Terpuji di atas seluruh makhluk yang Dia ciptakan. Sementara langit dan bumi adalah ciptaanNya sehingga pujian untukNya memenuhi langit dan bumi.
- Serta seluas apapun sesuai dengan kehendakmu adalah pujian yang memenuhi segala yang Allah ciptakan setelah langit dan bumi, serta memenuhi segala yang Dia kehendaki
Doa’ ketiga
Dari
Rifaah bin Rafi’ Az-zuraqi beliau bercerita suatu hari kami shalat dibelakang
Rasulullah,ketika beliau itidal mengucapkan Samiallahu liman hamidah llu ada
sahabat dbelakang yg mengucapkan doa ini. Sesuai shalat Rasulullah ﷺ bertanya “ Siapa yang membaca doa ini ?
saya jawab seorang sahabat, kemudian Rasulullah ﷺ bersabda “Saya melihat ada 30 lebih malaikat
yang berebut mengambil doa ini, siapa yang diantara mereka yang akan mencatat
pertama kali” (HR.Bukhari)
Sebaik-baik doa adalah membaca alhamdulillah. Di dalamnya ada mengingat Allah dan meminta kepada Allah swt.
doa keempat
Berdasarkan hadist dari
hudzaifah beliau bercerita tentang pengalmannya ketika shalat malam dibelakang
Rasulullah ﷺ beliau membaca Al-Baqarah, Al Imran, Al-Maidah, Al An’am,
alhamdulillah, jzk khoiran kepada ustadz, tim dan teh Ikma. hanya Allah yang mampukan kita untuk mengahdiri majelis ilmu ini, agar kita mampu untuk terus memperbaiki kualitas solat kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar