Saatnya kita taddabur QS. Al-insyirah. Surat ini related banget dengan kondisi kita saat ini di masa pandemik. selamat menyelami keindahan taddabur dari surat ini. Kajian in disampaikan oleh KH. Khoirul Muttaqin, Lc. Alhafidz, via zoom meeting.
Pendahuluan..
Marilah kita ingat kisah Nabi Ya'qub AS
Nabi Ya'qub AS yang diuji dengan kondisi anak-anaknya. semakin diuji dengan berbagai macam kesulitan, maka yang ada dalam diri Nabi Ya'qub adalah semakin optimis kepada Allah SWT. Kita sebagai seorang muslim tidak patut berputus asa, sebab kita punya sandaran yaitu Allah SWT.
Nabi SAW memiliki buzzer yang lebih dahsyat, dicaci, dihina, dll. Nabi SAW tidak pernah mundur, Beliau berjanji dihadapan pamannya, aku akan terus berjuang dan berdakwah sampai aku hancur karena membawa pesan Allah, Atau sampai Allah memberikan pertolongan kepadaku. inilah kunci kesuksesan dalam berdakwah. Jika kita tahu bahwa langkah yang kita ayunkan adalah untuk jannah Allah, maka kalau sanggup berlari, maka berlarilah, jika tak sanggup lari, maka jalanlah, jika tidak sanggup, lakukanlah meskipun hanya merangkak. jangan sampai kita mundur.
kita melakukan kajian, dakwah, yakinlah ini adalah jalan Allah. jangan sampai mundur hanya karena kondisi pandemik. jangan sampai mundur. teruslah minta kepada Allah agar Allah terus menetapkan hati kita dalam jalan dakwah. "yaa muqollibal quluub tsabbit qalbi 'ala diinik". meminta keteguhan hati kepada Allah SWT.
Kisah ashabul kahfi. "mereka anak-anak muda yang diberikan keistimewaan. dengan usianya yang masih muda, diberikan keistimewaan dengan semangatnya "aamanu birabbihim". mereka juga haus dengan keimanan dan keilmuan serta dikuatkan hati mereka". Bersyukurlah bagi mereka yang saat ini tersatukan hatinya dnegan orang-orang solih. ini adalah karunia yang paling besar dari Allah karena Allah memberikan kemudahan kita untuk terikat dengan kebaikan.
QS. Al-insyirah
QS. Duha dan QS. Insyirah memiliki kesamaan tema yang berkaitan dengan Rasulullah SAW. sebagian mereka ketika telah membaca QS. Duha langsung membaca "alam nasyrah" tanpa membaca basmalah. Kesamaan tema dari kedua surat tersebut, dimana ketika Rasulullah SAW merasa sedih.
Alam yajid ka ya tiiman...
alam nasyrah..
memiliki strukutr kalimat yang sama. Allah tidak pernah meninggalkan Muhammad SAW. kalau kita sambungkan dengan kondisi saat ini. Kondisi dimana banyak yang terkena PHK, Kematian, dll. Maka coba renungkan ayat tersebut " ma waddaka rabbuka wa maa qaala". Allah tidak akan pernah membiarkan manusia. Hanya masalah waktu saja, Allah ingin melihat kesungguhan kita saat dikondisi sulit. Ibnu Jauzi berkata " kita diuji dengan kesulitan bukan karena Allah ingin tahu kekuatan kita, tetapi untuk melihat kesungguhan kita dalam meminta pertolongan kepada Allah". melihat keistiqomahan di jalan Allah. Kita tidak punya kekuatan apapun dalam setiap masalah, kecuali Allah yang mampukan.
"bukankah Allah telah lapangkan dadamu wahai Muhammad"
saat kita membaca Alquran, imam nawawi menjelaskan maka setiap Alquran itu kita arahkan untuk diri kita sendiri.
secara maknawiyah, Allah memberikan kepada Nabi kelapangan hati (sifat sabar, senang menerima ketaatan, ibadah, dll). sifat lapang dada adalah nikmat besar dari Allah. modal kehidupan, apapun yang terjadi dalam hidup ini. Modal dalam pendidikan, bermasyarakat, maka modal nikmat lapang dada adalah nikmat besar. Hidup merasakan kesulitan, yang sebenarnya adalah karena dada kita yang belum lapang, bukan karena kesulitan itu sendiri. hanya karena ruang dada yang sempit, maka hal-hal kecil akan menjadi besar dalam masalah. contoh "dalam rumah tangga, istri yang masak sambal, terlalu pedas, lalu suami tidak suka sehingga sampai terjadi perceraian". tentu itu terlihat masalah sepele yang seharusnya bisa diselesaikan jika kita memiliki hati yang lapang. Berbeda dengan kehidupan rumah tangga yang dialami Rasulullah. Masalah yang dihadapi keluarga Rasulullah adalah masalah keumatan, dengan bobot masalah yang sangat besar. Namun karena beliau memiliki hati yang lapang, maka masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan. Rasul telah dilapangkan dadanya oleh Allah swt.
doa kesabaran agak unik (doa agar diberi kelapangan)
"rabbanaa afrigh alaina sabran wa tawaffana ma'al abraar".
Apabila kita diberikan gangguan, maka doanya adalah bukan meminta untuk dihilangkan dari gangguan, tapi untuk diberikan keteguhan dalam menghadapinya.
Tidak ada nikmat yang lebih indah, kecuali diberikan nikmat kesabaran. Allah swt menyapa Nabi SAW lewat QS. Al-insyirah. kita senantiasa berdoa kepada Allah agar diberikan kelapangan.
tidak ada masalaah yang berat, yang ada hanyalah dada yang sempit. dengan adanya kelapangan hati maka mudah meninggalkan maksiat dan mudah melakukan ketaatan. kalau kita ingin menguji sejauh mana keimana kita. Ulama memberikan kaidah kepada kita dengan cara?. maka perhatikan dimana Allah memposisikan kita diri ini. Kalau saat ini kita sedang mengaji, maka harga kita dihadapan Allah sangat tinggi. Kalau kita sedang merasa malas, maka dihadapan Allah harga index kita sangat rendah dihadapan Allah.
Tanda Allah melapangkan dada kita adalah
1. saat kita mengingat akhirat lebih banyak daripada dunia
2. lebih banyak bekerja untuk akhirat meskipun pekerjaannya bersifat dunia
3. hidup digunakan untuk mempersiapkan kematian.
Menjadikan Allah sebagai tujuan akhir kehidupan kita, maka hidup kita akan bahagia. Nabi SAW sudah dijamin Allah untuk dilapangkan dadanya. Kita yang tidak dijamin Allah, maka kita harus ikhtiar, agar Allah melapangkan dada kita.
Apa yang membuat dada kita lapang?
- Dada yang lapang dikarenakan dosa-dosa yang sedikit. kita harus mengiktiarkan dengan menjauhi perbuatan dosa-dosa. Baik dosa yang tersembunyi (suudzon, dll) dan dosa yang nampak. Hati kita jangan sampai dipenuhi dengan sampah kesedihan, dll hingga melihat masalah serasa berat. Dosa yang banyak akan menghambat energi kebahagiaan.
- Apabila terlanjur berbuat dosa, maka cepatlah bertaubat, beristighfar. Jangan sampai ada hati kita yang menjadi keranjang sampah, dengn dosa-dosa ini. jadikan dada kita ini adalah keranjang atau gudangnya Ayat-ayat Allah swt. masyaa Allah...
- Sifat lapang dada, akan menimbulkan kebahagiaan bagi diri kita. setiap orang punya kelebihan dan kekurangan diri. si A punya kelebihan x tetapi punya kekurangan Y. So, milikilah kelapangan dada.
- Ketika menghadapi para buzzer?. Teruslah berjalan, jangan hiraukan para buzzer. Muhammad SAW dihina orang2 Quraisy, namun beliau berkata "abaikan". Sibukkan diri dengan amal nyata. Ketika sedih, Rasulullah dihibur dari surat al-insyirah ini.
- Banyaklah berbuat sesuatu, kelak nanti kita meninggalkan dunia ini. Ada amalan yang membuat kita langgeng. Peninggalan yang terus hidup. Lakukan sesuatu untuk agama dan negara ini.
- 4. Optimis dalam menata kehidupan. Kebahagiaan itu ketika kita bisa memaknai persitiwa kehidupan. Kalau kita tidak mampu yang ada hanyalah kecewa.
- 5. Terus beramal berkelanjutan tanpa kenal lelah
- 6. Mengikhlaskan niat
"Inna ma'al usri yusran".
Kata "yusran" adalah bentuk Nakirah. kesulitan yang Allah berikan kepada kita, maka ada kemudahan-kemudahan yang banyak. Allah menekankan pada kita bahwa agar manusia selalu optimis, yakin bahwa ujuang dari kesulitan adalah kebaikan.
wallahu a'lam...
(punteun, banyak yang terlewat karena signal, dll).