Membumikan Alquran, Melangitkan Manusia
Oleh ustadz Faris Zihady, Lc., M.A
03 April 2021
Mengapa Alquran?
1. Kitabul insaniyah.
Rasul sebagai Alquran yang berjalan tetap menjadi manusia sesuai fitrahnya. Alquran sebagai pedoman untuk menjadi pedoman yang paling tepat. Paling tau kemaslahatan kita adalah Allah swt. Komitmen dengan agama dan alquran bukan sesuatu yg berat lalu mencerabut sisi kemanusiaan kita.
2. Ruh kehidupan (QS. Syuro)
Alquran memiliki nama yang banyak. Nama Alquran yang perlu direnungkan adalah QS. Syuro’ “wakadzaa lika awhaynaa ruuhan min amrina”. Allah menamai Alquran sebagai ruh. Mansuia itu dijadikan dengan 2 unsur yaitu jasad dan ruh. Alquran menjadi energi, pemberi makna dan nilai setiap aktivitas kita. Kalua sering mengalami kekeringan, berarti blm ada Alquran dalam jiwa kita.
3. Annur (qs. Annur: 30)
Manusia sering menyangka tau jalan yang akan di tempuh dalam kehidupan. Padahal sebenarnya adalah gelap. Manusia akan menghadapi kebingungan, hal-hal samar, dll. Istilah samar adalah syubhat. Ketika banyak ditemukan samar/syubhat, maka kita butuh cahaya. Allah dalam Alquran menurunkan annur. Nama annur terambil dari ayat 30. “matsalu nuurihi”. Cahaya Allah itu bagaikan lentera penerang. Alquran, wahyu Allah bagaikan cahaya ynag terang. Muslim yang tidak tertutupi dosa, itulah muslim yang bercahaya terang benderang. Lalu bersiap menerima wahyu Allah maka bertambah pula cahayanya. Disebut dengan nur ala nuur.
Alfurqon (pembeda antara yang benar dan salah).
Ada surat alfurqan. Surat ini relevan dengan persoalan yang samar-samar. Diantara tantangan terberat muslim adalah adanya pilihan yang mirip (syubhat). Hal yang halal dan haram itu jelas, di anatar keduanya ada hal yang samar. Mayoritas manusia tidak punya kemampuan membedakan yang samar. Seseorang yang Bersama Alquran akan memiliki standard tertentu memberikan kepekaan pada diri “ini seharusnya tidak dilakukan”. Fitnah terbesar akhir zaman adalah fitnah dajjal. Fitnah dajjal akan datang menjelang hari akhir, tanda besar sebelum hari kiamat tiba. Dajjal itu punya kemmapuan manipulasi, apa yang baik akan ditampakkan buruk. Orang yang tidak punya sensitivitas dan kepekaan akan terjerumus untuk melakukan samar2 tadi. Perlu punya kemampuan alfurqon. Kebersamaan alquran akan menghasilkan sensitivitas itu
4. Keistimewaan lain
Alquran banyak istimewanya. Salah satunya adalah keterjaagan alquran ini. Kita ingin punya ideologi yang tidak ada revisi, abadi, dll. Karena saat ini kita jumpai ada banyak pedoman yang senantiasa berubah setiap zamannya. Karena tau tabiat manusia ini, Allah menurunkan pdoman yang final, tanpa revisi
a. Keterjagaan dalam cara membaca
b. Penulisan
c. Pemahaman makna (tafsir)
Tidak ada satupun kitab yang sempurna tanpa revisi dan punya keterjaagan terhadap 3 tadi kecuali Alquran. Pedoman yang terjaga, maka bersamailah pedoman itu, yaitu Alquran.
ALQURAN DAN BULAN RAMADHAN
Secara eksplisit, Allah menyebutkan Ramadhan sebagai keterangan waktu bagi turunnya Alquran. Meri kita renungkan sebagai momen paling dekat Bersama quran. 3 tempat dalam alquran dengan Ramadhan.
QS. Albaqarah: 185
“syahru ramadana”…
QS. Alqadrà Alquran
QS. Ad-Dukhonà inna anzalnaahu fii laylatin mubaarakatin
Dua model keternagan waktu alquran
a. 30 hari
b. 1 malam paling terberkahi
Nuzulul quran bahwa Allah menurunkan quran tidak satu paket, 23 tahun. Dimulai usia nabi 40 tahun sampai 63 tahun. Di antara sekian banyak waktu ini, ada banyak perisitiwa momen turunnya quran. Allah memilih mengabadikan moment Ramadhan. Turunnya alquran di bulan Ramadhan 1. Moemnt turunnya quran kepada Muhammad saw di bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan itu terkait dengan keistimewaan Alquran. Oleh karena itu kita akan mencapai keistimewaan Ramadhan kecuali dengan keistimewaan Alquran. Kenapa tarawih itu disyariatkan? Agar Alquran tersyiarkan.
Ada korelasi istimewa Ramadhan, malam hari, quran
Rasul kalua Ramadhan, malamnya di datangi Jibril. Untuk mu’aradotul quran (menyetorkan alquran kepada Jibril). Menyetorkan alquran kepada Jibrilà bentuk penjagaan Allah kepada nabi. Tahun terakhir nabi sebelum wafat (10 H), JIBRIL TURUN 2 KALI. Istilah pertemuan Jibril dengan nabi itu di malam hari. Pertemuan terakhir ini kemudian dikumpulkan menjadi kitab.
Alquran di malam hari adalah moment terbaik mendekatkan diri pada Allah. Malam setelah ketemu Jibril, beliau paginya adalah sangat dermawan sekali. Kedermawananya melampau anngin yang berhembus. Ibadah di malam hari dan korelasi kepedulian sesame.
Keakraban seorang muslim dengan alquran di kenal dengan sohibul qur’an.
SOHIBUL QUR’AN
Cerminan keakraban, kelekatan, dll
Alquran tidak cukup sekali dibaca. Tapi butuh kedekatan yang special. Begitu juga yang sudah memiliki hafalan quran. Jangan sampai “hilangnya alquran dada”.
Untuk menggambarkan keistimewaan yang dijanjikan kepada mereka. Rasulullah saw bersabda. “sesungghya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia. Mereka adalah ahlul quran, orang2 spesial di sisinya”.
Bersahabat dengan alquran
1. Berdamai dengan Alquran
2. Mendengarkan alquran
3. Memperbanyak tilawah
4. Memahami kandungan alquran
5. Mengkaji alquran
MENYADARI ALQURAN SEBAGAI WAHYU
1. Menyadari hakikat alquran sebagai wahyu, adanya ketersambungan antara langit dan bumi
2. Peristiwa historis terbesar dalam sejarah manusia
3. Memunculkan sikap mengistimeewakan Alquran dibandingkan bacaan lain.
UPAYA TA’AHUD
1. Menyetorkan bacaan hafalan, sebagaimana rasul saw dengan Jibril as
2. Memiliki hizbul quran (wirid harian), sunnahnya kurang dari 3 hari, tidak lebih dari setengah tahun sekali
3. Sebagian ulama membagi hizbul quran menjadi 7 hari (fammi syawkin).